NIM NH0513035
ETIOLOGI
Penyakit TBC atau TB (Tuberculosis) mungkin
kita sering mendengar tentang penyakit ini. Apa penyakit TBC itu ? Apa
tanda-tanda awal serta ciri-ciri (gejala) yang biasa menjadi penyebab
penyakit TBC ini ? Pengertian penyakit TBC adalah salah satu jenis
penyakit infeksi yang bersifat menular biasa menyerang saluran
pernafasan atau paru-paru, penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Di dunia, penyakit TBC merupakan penyakit penyebab
kematian kedua setelah HIV/AIDS. Menurut data dari organisasi kesehatan
dunia (WHO)
pada tahun 2011 diperkirakan terdapat 8,7 orang yang terinfeksi TBC dan
ada sekitar 1,4 penderita TBC diantaranya mengalami kematian. Kasus ini
95% lebih banyak terjadi di negara-negara yang berpenghasilan rendah
dan menengah.
Menurut data dari BKKBN,
penyakit infeksi TBC (Tuberculosis) di Indonesia kasusnya masih sangat
tinggi yaitu terdapat 450 ribu kasus TBC setiap tahunnya dan dari jumlah
penderita tsb ada sekitar 65 ribu orang meninggal. Wah..serem banget
yah ?!. Di indonesia penyakit TBC adalah penyakit penyebab kematian ke-4
setelah stroke, diabetes, dan hipertensi, dan ini terjadi di perkotaan.
Berbeda dengan kasus yang terjadi di kota, penyakit TBC di pedesaan
merupakan penyakit penyebab kematian ke-2 setelah stroke. Penanggulangan
penyalit TBC paru-paru merupakan menjadi tugas pemerintah dan
masyarakat dalam upaya penanganan, pengobatan, penyembuhan, dan
pencegahan penularan (penyebaran) infeksi bakteri yang lebih luas di
masyarakat.
Penyebab Penyakit TBC Paru-paru
Penyebab penyakit TBC adalah diakibatkan adanya infeksi dari kuman (bakteri) yang bernama Mycobacterium tuberculosis
dan biasanya menyerang paru-paru. Selain itu bakteri penyebab TBC ini
juga menyerang organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus,
ginjal, kandungan, tulang, bahkan bisa menyerang otak. Penyakit TBC
adalah jenis penyakit yang mudah menular, media penularannya bisa
melalui cairan di dalam saluran nafas yang keluar ketika penderita batuk
atau bersin kemudian terhirup oleh orang lain yang berada di lingkungan
sekitar penderita TBC tsb.
Bakteri
penyebab TBC akan tertidur dan tidak akan menyerang terhadap orang yang
mempunyai tubuh sehat dengan asupan gizi cukup dan daya tahan tubuh
yang baik. Bakteri TBC lebih mudah menular dan menyerang terhadap
orang-orang yang mengalami kekurangan gizi dan daya tahan tubuh yang
buruk. TBC bisa juga menginfeksi orang yang tinggal di lingkungan dengan
udara buruk dan mengandung banyak kuman TBC. Gizi buruk dan lingkungan
yang buruk bisa menyebabkan kuman (bakteri) TBC yang tertidur pulas di
dalam tubuh menjadi aktif.
Serangan infeksi kuman TBC seringkali
muncul tanpa disertai tanda-tanda atau gejala khas apapun, biasanya
indikasi yang muncul cuma batuk-batuk ringan dan hali ini sering
dianggap remeh dan tidak dihiraukan oleh calon penderita. Seorang
penderita infeksi TBC paru-paru dapat dengan mudah menularkan kuman
(bakteri) TBC kepada orang lain di lingkungan sekitarnya baik itu di
rumah, sekolah atau tempat kerja (kantor). Jika sudah menjadi kuman yang
aktif di dalam tubuh, kuman TBC akan terus merusak jaringan paru-paru
hinggga menimbulkan tanda-tanda dan gejala yang khas ketika penyakitnya
sudah dalam keadaan cukup parah.
Ciri-ciri dan Gejala Penyakit TBC Paru-paru
Ciri-ciri gejala awal orang yang terkena
infeksi penyakit TBC bisa dikenali dari tanda-tanda kondisi pada fisik
penderitanya, yaitu salah satunya penderita akan mengalami demam yang
tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama, deman tsb biasanya dialami
pada malam hari disertai dengan keluarnya keringat. Kadang-kadang derita
demam disertai dengan influenza yang bersifat timbul sementara kemudian
hilang lagi. Berikut ini adalah gejala penyakit TBC paru-paru yang bisa
kita kenali sejak dini :
- Ketika penderita batuk atau berdahak biasanya disertai keluarnya darah.
- Penderita mengalami sesak napas dan nyeri pada bagian dada.
- Penderita mengalami deman (meriang panas dingin) lebih dari sebulan
- Penderita berkeringan pada waktu malam hari tanpa penyebab yang jelas.
- Badan penderita lemah dan lesu
- Penderita mengalami penurunan berat badan dikarenakan hilangnya nafsu makan
- Urin penderita berubah warna menjadi kemerahan atau keruh. Ciri gejala ini muncul pada kondisi selanjutnya