HASMAYANI (NH0513037)
Ternyata TB dapat Disembuhkan llo
!!!
Tahukah teman, meski sekarang kita hidup di era modern,
stigma terhadap penderita tuberkulosis
(TB) masih kerap kita temukan. Tidak sedikit orang yang menganggap kalau
penyakit TB adalah penyakit kutukan sehingga penderitanya harus dijauhi atau
diasingkan. Tidak jarang, pengucilan terhadap penderita TB kerap kita dapatkan,
bahkan di kalangan orang-orang berpendidikan.
Teman saya pernah bercerita kalau ia sempat tidak diterima
oleh salah satu organisasi di kampusnya karena ketika ditanya penyakit apa yang
sedang ia derita, dengan jujur ia mengatakan kalau ia menderita TB paru.
Teman-temannya juga menghindar karena takut tertular. Padahal, ia selalu
mengenakan masker dan tidak lupa menelan obat anti TB (OAT).
Stigma terhadap penderita TB
sedikit banyaknya akan berpengaruh pada psikologis mereka. Teman saya pernah
ingin menyembunyikan saja penyakitnya dan enggan berobat. Pun demikian dengan
orang-orang lain yang mendapat perlakuan serupa. Padahal TB dapat disembuhkan
asalkan penderitanya mau berobat selama 6 bulan sampai terbukti tidak ada lagi
kuman TB di paru-parunya.
Masalah kembali timbul ketika penderita TB ingin berobat.
Asumsi masyarakat akan mahalnya biaya pengobatan membuat mereka terutama dari
kalangan menengah ke bawah harus berpikir berkali-kali. Ditambah lagi dengan
pengobatannya lama, yaitu 6 bulan. Dari mana biaya bisa mereka dapatkan
sedangkan untuk sehari-hari saja mereka kesusahan? Kalau pun memiliki sejumlah
dana, pasti biaya berobat selama 6 bulan itu akan menguras habis harta mereka.
Ternyata, asumsi yang selama ini berkembang salah total.
Penyakit TB dapat disembuhkan dan biaya berobat TB gratis.
Yuk Berobat TB! Obat TB Gratis
Jika
teman-teman menemukan penderita TB yang ditandai dengan gejala seperti berikut
ini :
Segera
ajak mereka ke Puskesmas atau RS Pemerintah untuk mendapat penanganan lebih
lanjut.
INGAT! Semua biaya pengobatan TB gratis baik di Puskesmas,
RS Pemerintah, dan Klinik Swasta yang bekerjasama
dengan Pemerintah untuk pemberantasan TB. Pemerintah kita menanggung
penuh biaya pengobatan TB. Jadi tidak ada alasan untuk tidak berobat TB.
Biasanya, kalau berobat di Puskesmas, pasien harus mendaftar
dulu di tempat pembuatan kartu. Jika tidak memiliki kartu jaminan kesehatan
(JKN), petugas akan meminta fotocopy Kartu Keluarga (KK) dan KTP sebagai bukti
administrasi.
Setelah pendaftaran selesai, pasien akan diperiksa oleh
dokter umum. Dokter akan melakukan wawancara (anamnesis) tentang perjalanan
penyakit pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Jika dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik tersebut mengarah ke TB, dokter akan meminta pasien untuk
melakukan pemeriksaan dahak di laboratorium yang juga terdapat di Puskesmas.
Pemeriksaan dahak secara mikroskopis merupakan gold standard yang diakui
WHO untuk menegakkan diagnosis TB. Di laboratorium, petugas akan memeriksa
dahak pasien sebanyak 3 kali yaitu sewaktu, pagi, dan sewaktu (SPS). Pasien
dikatakan positif TB paru jika sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak
menunjukkan hasil BTA positif.
TB dapat Diobati
Penyakit
TB bukanlah kutukan. TB dapat diobati dan penderitanya harus berobat. Jika
pasien minum obat sesuai dengan yang diresepkan dokter, InsyaAllah penyakitnya
bisa sembuh dan tidak menular ke orang lain. Ketika penderita TB mau berobat,
itu artinya ia juga melindungi keluarga dan orang terdekatnya dari penularan
penyakit ini.
Nah,
pengobatan penderita TB dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap awal (inisiatif)
dan tahap lanjutan.
Tahap
Awal
- Pasien harus minum obat anti TB (OAT) setiap hari selama dua bulan. Jenis obat yang harus diminum adalah rifampisin, isoniazid, pirazinamid, dan ethambutol. Kini untuk memudahkan pasien, Departemen Kesehatan telah menyediakan obat dalam bentuk fix dose combination (FDC) atau yang dikenal dengan obat kombinasi. Jadi, hanya perlu minum satu tablet yang mengandung 4 jenis obat tersebut setiap harinya.
- Kondisi pasien yang sebelumnya menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.
- Dilakukan pemeriksaan dahak ulang setelah 2 bulan pengobatan dan sebagian besar pasien BTAnya menjadi negatif.
Tahap Lanjutan
1.
Pasien mendapat jenis obat lebih sedikit yaitu rifampisin dan isoniazid, namun
harus diminum dalam jangka waktu 4 bulan. Untuk obat ini juga tersedia dalam
bentuk FDC.
2.
Pasien tetap harus minum obat pada tahap ini untuk membunuh kuman yang masih
bertahan dan mencegah terjadinya kekambuhan.
Kenapa harus berobat selama 6 bulan?
Pengobatan terhadap TB memerlukan waktu yang lama karena
Mycobacterium tuberculosis sifatnya sangat kuat. Dibutuhkan waktu 6 bulan untuk
membasmi semua bakteri TB. Mungkin pasien akan merasaka “baikan” setelah
beberapa minggu perawatan. Namun, be aware! Bakteri TB masih ada di
tubuh penderita. Oleh karena itu, orang yang didiagnosis TB harus minum obat
selama 6 bulan meskipun gejala khas TB sudah tidak dikeluhkan lagi.
Jika pasien tidak minum OAT secara teratur, hal ini justru
dapat membahayakan jiwa. Bakteri TB akan berkembang semakin banyak dan penyakit
pasien akan semakin parah. Tak jarang, akibat ketidakdisiplinan minum obat,
bakteri TB menjadi resisten terhadap pengobatan sebelumnya atau yang dikenal
dengan multidrug resistant TB (MDR TB). Ketika bakterinya resisten, penderita
TB akan menularkan kembali penyakitnya untuk keluarga yang tinggal serumah, teman
dekat, atau siapa saja yang menghabiskan waktu dengannya.
Jadi, agar penyakit TB sembuh, minumlah OAT sesuai dengan
saran dokter atau perawat.
Tips agar tidak lupa minum OAT
- Pasien bisa berpartisipasi dalam program directly observed treatment short-course (DOTS) yang ada di Puskesmas. Jadi, setiap kali minum obat, pasien akan diawasi oleh petugas khusus (PMO).
- Minum obat diwaktu yang sama setiap hari, misalnya setelah makan pagi.
- Minta tolong anggota keluarga lainnya untuk mengingatkan pasien minum obat.
- Catat setiap hari di kalender berapa lama pasien sudah minum obat.
- Letakkan obat di tempat yang aman dan mudah dijangkau. Hindari dari jangkauan anak-anak.
Kuman TB ditularkan lewat percikan dahak yang disebarkan
lewat udara. Agar kuman TB tidak menular ke orang lain, pasien TB hendaknya :
- Minum obat secara teratur
- Tutup mulut setiap kali batuk atau bersin
- Buang tissue yang ditelah digunakan ke dalam tong sampah
- Jangan membuang dahak sembarangan
- Makan yang teratur dan tidur yang cukup
- Stop merokok
- Tetap lanjutkan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuan dan gunakan masker.
Penyakit TB dapat disembuhkan dan biaya pengobatannya juga
gratis asalkan penderita TB mau minum obat secara teratur dan mematuhi nasihat
dokter atau petugas kesehatan lainnya. Ketika
seseorang sembuh dari TB, kesembuhan itu tidak hanya miliknya sendiri tetapi
juga milik orang-orang di sekitarnya.[]
Referensi
tulisan
1.
www.tbindonesia.or.id
2.
www.stoptbindonesia.org
3.www.globaltb.njms.rutgers.edu/tbfaq-tbdisease.htm
4.
www.depkes.go.id
BY : HASMAYANI (NH0513037)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar