ASTIKA (NHO513010)
Cara Pencegahan TBC Paru dan Menghindari Penularan Penyakit
Cara penularan infeksi kuman (bakteri) tuberkulosis dari
seorang yang menderita TBC terhadap oarang lain ditentukan oleh banyaknya
jumlah kuman (bakteri) yang bersarang di dalam paru-paru penderita. Sumber penyebaran
penularan TBC di udara bisa berasal dari dahak yang berupa doplet yang keluar
disaat penderita batuk atau bersin. Banyaknya kuman (bakteri) pada paru-paru
penderita penyakit TBC dapat diperiksa dan dilihat melalui mikroskop yaitu pada
pemeriksaan dahaknya.
Seperti
kata pepatah bahwa “Mencegah lebih baik dari pada mengobati “, pepatah ini juga
berlaku dan harus kita garis bawahi dalam upaya pencegahan TBC paru agar kita terhindar dari
penularan. Berikut ini adalah tips dan cara hidup sehat untuk mencegah
penularan infeksi penyakit TBC paru :
Tindakan
pencegahan TBC paru oleh orang yang belum terinfeksi
- Selalu berusaha mengurangi kontak dengan penderita TBC paru aktif.
- Selalu menjaga standar hidup yang baik, caranya bisa dengan mengkonsumsi nakanan yang bernilai gizi tinggi, menjaga lingkungan selalu sehat baik itu di rumah maupun di tempat kerja (kantor), dan menjaga kebugaran tubuh dengan cara menyempatkan dan meluangkan waktu untuk berolah raga.
- Pemberian vaksin BCG, tujuannya untuk mencegah terjadinya kasus infeksi TBC yang lebih berat. Vaksin BCG secara rutin diberikan kepada semua balita.
Tindakan
pencegahan TBC paru oleh penderita agar tidak menular
Bagi
mereka yang sudah terlanjur menjadi penederita TBC aktif tindakan yang bisa
dilakukan adalah menjaga kuman (bakteri) dari diri sendiri. Hal ini biasanya
membutuhkan waktu lama sampai beberapa minggu untuk masa pengobatan dengan obat
TBC hingga penyakit TBC sudah tidak bersifat menular lagi.
Berikut ini adalah beberapa tips dan cara untuk membantu menjaga pencegahan TBC
agar infeksi bakteri tidak menular kepada orang-orang di sekitar anda baik itu
teman atau keluarga di rumah.
- Selama beberapa minggu menjalani pengobatan sebaiknya tidak berpergian ke mana pun baik itu sekolah, tidak melakukan aktifitas di tempat kerja (ngantor), dan tidak tidur sekamar dengan orang lain meskipun keluarga sendiri sebagai usaha pencegahan TBC agar tidak menular.
- Sifat dari kuman (bakteri) TBC adalah memiliki kemampuan menyebar lebih mudah di dalam ruangan yang tertutup di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan untuk sirkulasi udara kurang, bukalah jendela dan nyalakan kipas angin untuk meniupkan udalah dari dalam ke luar ruangan.
- Selalu menggunakan masker untuk menutup mulut kapan saja ketika didiagnosis TBC. Hal ini merupakan langkah pencegahan TBC secara efektif dan jangan membuang masker yang sudah tidak dipakai lagi pada tempat yang tepat dan aman dari kemungkinan terjadinya penularan TBC ke lingkungan sekitar.
- Jangan meludah di sembarangan tempat, meludah hendaknya pada wadah atau tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan atau air sabun.
- Menghindari udara dingin dan selalu mengusahakan agar pancaran sinar matahari dan udara segar dapat masuk secukupnya ke ruangan tempat tidur. Usahakan selalu menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama di pagi dan di tempat yang tepat.
- Tidak melakukan kebiasaan sharing penggunaan barang atau alat. Semua barang yang digunakan penderita TBC harus terpisah dan tidak boleh digunakan oleh orang lain bai itu teman bahkan anak, istri dan keluarga. Perlu dingat dan diperhatikan bahwa meraka yang sudah mengalami terkena penyakit infeksi TBC dan menjadi penderita kemudian diobati dan sembuh kemungkinan bisa terserang infeksi kembali jika tidak melalukan pencegahan TBC dan menjaga kesehatan tubuh.
- Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak kadar karbohidrat dan protein tinggi.
Referensi :
http://www.jepitjemuran.com/bagaimana-cara-pencegahan-tbc-paru-menghindari-penularan-penyakit/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar